rss
twitter
    Dapatkan Info Tentang Jawai, Follow Saya Ya
Abiepink WoloePitoe
-

9.08.2011

Menyusuri Jejak Kesultanan Sambas

PUSAT pemerintahan Kesultanan Sambas terletak di sebuah kota kecil yang sekarang dikenal dengan nama Sambas. Untuk mencapai kota ini dapat ditempuh dengan kendaraan darat dari kota Pontianak ke arah barat laut sejauh 175 km, melalui kota Mempawah, Singkawang, Pemangkat, dan Sambas.


Lokasi bekas pusat pemerintahan terletak di tepi kota Sambas. Di daerah pertemuan sungai Sambas, Sambas Kecil, dan Teberau, pada sebuah tempat yang oleh penduduk disebut Muare Ullakan (Desa Dalam Kaum) berdiri keraton Kesultanan Sambas. Sementara pusat pemerintahan Kesultanan Sambas terletak di daerah pertemuan sungai pada bidang tanah yang berukuran sekitar 16.781 meter persegi membujur arah barat-timur.

Pada bidang tanah ini terdapat beberapa buah bangunan, yaitu dermaga tempat perahu/kapal sultan bersandar, dua buah gerbang, dua buah paseban, kantor tempat sultan bekerja, bangunan inti keraton (balairung), dapur, dan masjid sultan.

Kesultanan Sambas Bangunan keraton menghadap ke arah barat ke arah sungai Sambas. Ke arah utara dari dermaga terdapat Sungau Sambas Kecil, dan ke arah selatan terdapat Sungai Teberau. Di sekeliling tanah keraton merupakan daerah rawa-rawa dan mengelompok di beberapa tempat terdapat makam keluarga sultan.

Bangunan keraton yang lama dibangun oleh Sultan Bima pada tahun 1632 (sekarang telah dihancurkan), sedangkan keraton yang masih berdiri sekarang dibangun pada tahun 1933. Sebagai sebuah keraton di tepian sungai, di mana sarana transportasinya perahu/ kapal, tentunya di tepian sungai dibangun dermaga tempat perahu/kapal sultan bersandar. Dermaga yang terletak di depan keraton dikenal dengan nama jembatan Seteher. Jembatan ini menjorok ke tengah sungai. Dari dermaga ini ada jalan yang menuju keraton dan melewati gerbang masuk.

Gerbang masuk yang menuju halaman keraton dibuat bertingkat dua dengan denahnya berbentuk segi delapan dan luasnya 76 meter persegi. Bagian bawah digunakan untuk tempat penjaga dan tempat beristirahat bagi rakyat yang hendak menghadap sultan, dan bagian atas digunakan untuk tempat mengatur penjagaan. Selain itu, bagian atas pada saat-saat tertentu digunakan sebagai tempat untuk menabuh gamelan agar rakyat seluruh kota dapat mendengar kalau ada keramaian di keraton.

Kesultanan Sambas Setelah melalui pintu gerbang yang bersegi delapan, di tengah halaman keraton dapat dilihat tiang bendera yang disangga oleh empat batang tiang. Tiang bendera ini melambangkan sultan, dan tiang penyangganya melambangkan empat pembantu sultan yang disebut wazir. Di bagian bawah tiang bendera terdapat dua pucuk meriam, dan salah satu di antaranya bernama Si Gantar Alam.

Sebelum memasuki keraton, dari halaman yang ada tiang benderanya, kita harus melalui lagi sebuah gerbang. Gerbang masuk ini juga terdiri dari dua lantai, tetapi bentuk denahnya empat persegi panjang. Lantai bawah tempat para penjaga yang bertugas selama 24 jam, sedangkan lantai atas dipakai untuk keluarga sultan beristirahat sambil menyaksikan aktivitas kehidupan rakyatnya sehari-hari.

Kesultanan Sambas Setelah melalui gerbang kedua dan pagar halaman inti, sampailah pada bangunan keraton. Di dalam kompleks keraton terdapat tiga buah bangunan. Di sebelah kiri bangunan utama terdapat bangunan yang berukuran 5 x 26 meter. Pada masa lampau bangunan ini berfungsi sebagai dapur dan tempat para juru masak keraton. Di sebelah kanan bangunan utama terdapat bangunan lain yang ukurannya sama seperti bangunan dapur. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat Sultan dan pembantunya bekerja. Dari bangunan tempat Sultan bekerja dan bangunan utama keraton dihubungkan dengan koridor beratap dengan ukuran panjang 5,90 meter dan lebar 1,50 meter.

Di bagian dalam bangunan tempat Sultan dan pembantunya bekerja, tersimpan beberapa benda pusaka kesultanan, di antaranya singgasana kesultanan, pedang pelantikan Sultan, gong, tombak, payung kuning yang merupakan lambang kesultanan, dan meriam lele.

Meriam lele yang jumlahnya tujuh buah hingga sekarang masih dianggap barang keramat dan sering diziarahi penduduk. Masing-masing meriam yang berukuran kesil ini mempunyai nama, yaitu Raden Mas, Raden Samber, Ratu Kilat, Ratu Pajajaran, Ratu Putri, Raden Pajang, dan Panglima Guntur.

Kesultanan Sambas Bangunan utama keraton berukuran 11,50 x 22,60 meter. Terdiri atas tujuh ruangan, yaitu balairung terletak di bagian depan, kamar tidur sultan, kamar tidur istri sultan, kamar tidur anak-anak sultan, ruang keluarga, ruang makan, dan ruang khusus menjahit. Di bagian atas ambang pintu yang menghubungkan balairung dan ruang keluarga, terdapat lambang Kesultanan Sambas dengan tulisan "Sultan van Sambas" dan angkatahun 15 Juli 1933. Angka tahun ini merupakan tanggal peresmian bangunan keraton.

Di bagian dalam bangunan ini, pada kamar tidur Sultan tersimpan barang-barang khazanah Kesultanan Sambas, di antaranya tempat peraduan sultan, pakaian kebesaran, payung kesultanan, pedang, getar, puan, dan meja tulis Sultan. Pada bagian dinding terpampang gambar-gambar keluarga Sultan yang pernah memerintah Sambas.



Selengkapnya

8.23.2011

Nikmatnya Sotong Pangkong Pontianak



Deretan gerobak tertata rapi di kanan dan kiri bahu jalan. Kalau dihitung jumlah gerobak tersebut mencapai 50-an buah, mulai dari depan Wisma Rahayu sampai simpang Gertak Tiga.

Jalan Merdeka Kota Pontianak, Kalimantan Barat memang akan tampak sangat meriah kala tiba bulan Ramadan. Bulan suci ini juga selalu memberikan berkah pada padagang dadakan selama satu bulan.

Kemeriahan dan Keramaian ini muncul karena Pedagang musiman menjajakan panganan khas Kota Khatulistiwa. Panganan yang memang sangat mudah dijumpai kala bulan Ramadan.

Sotong Pangkong. Kalau orang di luar Kalbar, mungkin mendengarnya akan tertawa, tersenyum malu atau malah kebingungan. Sekilas mendengar namanya cukup sadis dan kejam. Tapi seperti kata pepatah Don't judge a book with the cover.

Keunikan namanya inilah yang memang hanya bisa di temukan di Kota Seribu Sungai ini. Sejak beberapa tahun terakhir, geliat bisnis Sotong Pangkong dadakan di bulan Ramadan berkembang pesat yang terbukti banyaknya jumlah pedagang dan penggemar kejutan.

Meski dadakan dan hanya punya jatah satu bulan. Bisnis ini sangat menjanjikan untuk mengumpulkan pundi-pundi uang untuk merayakan Idul Fitri.

Aneka ukuran gerobak dan tatanan tempat duduk para pengunjung, ada lesehan dan ada yang menyediakan kursi. Rata-rata pedagang mulai membuka dagangan Sotong Pangkongnya usai berbuka puasa sampai dini hari.

Suasana lesehan tepi jalan, tentu mengingatkan kita pada satu jalan di kota gudeg Jogjakarta, Malioboro. Beda tipis antara Malioboro dan Merdeka.


Penulis : Ponti Ana Banjaria

Editor : Marlen Sitinjak

Sumber :




Selengkapnya

Jangan Percaya Isu Tsunami di Kota Amoy Singkawang



Wali Kota Hasan Karman meminta masyarakat tidak panik karena isu itu hanya berita bohong.


"Kami sudah teruskan pesan berantai ke masyarakat bahwa isu akan terjadinya tsunami 15 meter di Singkawang tidak benar. Getaran yang terasa Selasa pagi hanya fenomena pergerakan tanah biasa," kata Hasan Karman.


Hasan Karman berani memastikan kabar itu sebagai kabar bohong setelah mendapat konfirmasi langsung dari Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Suhardjono.


"Sudah ada konfirmasi dari beliau bahwa tidak ada gempa dan tidak ada potensi tsunami gempa," kata Hasan Karman.


Selama ini, Kalimantan Barat dikenal sebagai daerah bebas gempa karena Pulau Kalimantan tidak berdekatan dengan lempeng gempa di Indonesia. Getaran yang terasa di Sedau, Singkawang Senin pagi langsung membuat heboh.


Salah seorang warga Singkawang T Hari Putra (29) mengatakan, kabar itu menyebar di Singkawang sejak pagi. "Namun, saya sendiri tidak merasakannya," kata Hari. Di dunia maya, kabar itu juga tak kalah hebohnya.
Kindle 3G, Free 3G + Wi-Fi, 3G Works Globally, Graphite, 6" Display with New E Ink Pearl Technology - includes Special Offers & Sponsored Screensavers


Selengkapnya

Arsip Blog